Batubara ll Batara TV.com
Intensitas Hujan yang sangat tinggi selama 5 hari, Serta kiriman Air dari hulu Asahan dan Simalungun,1772,6 hektar sawah yang telah ditanami padi di wilayah Batubara Sumut, puso terendam Air banjir
Pemerintah kabupaten Batubara, melalui Kepala Dinas pertanian Susi Ritonga, Jum’at,(17/1/2025) membenarkan hal ini,dan yang paling banyak terdampar di wilayah kecamatan Seibalai, yaitu seluas 1526 hektar . Pemerintah kabupaten Batubara melalui Dinas pertanian Masih mendata hal ini ,dimana kalau intensitas masih hujan Masih tinggi dan kiriman Air dari hulu Asahan dan Simalungun Masih tinggi Juga , hal ini Masih dapat berpotensi Lebih luas lagi dampak banjir yang merendam persawahan pertanian masyarakat. Kita berharap dan berdoa bersama Agar hujan Bisa dapat reda.
Terpisah, Ok Azhari,SP selaku penyuluh pertanian provinsi Sumatera Utara, (17/1/2025), di Desa Kwala sikasim, saat melakukan pemantauan Banjir yang merendam ribuan hektar sawah yang telah ditanami padi, sawah tanaman padi masyarakat Rata dengan Air,bagai lautan Air membentang, diduga tanaman yang telah berusia 40 sampai 60 hari tanam tersebut akan puso ditelan banjir, ungkap Azhari ke Media
R.Hutagaol, ketua kelompok tani di Desa Kwala sikasim, (17/1/2025),ke Media mengatakan, lahan pertanian persawahan di wilayahnya 100% rata diterjang Banjir rata dengan Air,ia berharap kepada pemerintah Agar segera membantu para Petani yang terdampak Banjir tersebut.baik melalui asuransi pertanian dan saat ini yang paling penting mereka butuhkan adalah dapur umum.
Hutagaol, Juga sangat berharap Agar di daerahnya segera mungkin dibangun tenda pengungsian, karena kalau satu tenda pengungsian tidak cukup, ungkapnya ke Media.
Pantauan media dilokasi banjir seibalai , ribuan hektar sawah yang telah ditanami Padi’, di wilayah kecamatan Seibalai kabupaten Batubara Sumut, rata dengan Air. Tanaman padi ini Sudah 4 hari terpendam air banjir, diduga tanaman ini telah mengalami pembusukan, dan puso.
Dibeberapa titik Banjir , pemerintah kecamatan Seibalai yang dipimpin oleh Wali Wala Sagala, yang didampingi Wandi dari BPBD, sigap dan tanggap menyambangi dan mendata warga yang berdampak banjir , Serta bersosialisasi dengan masyarakat Agar tetap waspada disaat hujan saat ini Serta tinggi nya intensitas Air dari hulu Asahan dan Simalungun.
Posko Siaga bencana BPBD, telah berdiri di Desa Kwala sikasim, bahkan posko kesehatan masyarakat, namun masih disayangkan,dapur umum belum tampak dibuka bagi warga yang tidak dapat asupan makanan atau tidak Bisa memasak dirumahnya yang terendam Air hingga seleher dewasa. Diharapkan, pemerintah segera mungkin dapat membuka dapur umum serta memperhatikan dampak kesehatan masyarakat akibat banjir.(Red/Tim).