Cuaca Ekstrem, Nelayan Batu Bara Enggan Melaut, Pemkab Diminta Beri Bantuan Darurat 

0
36

 

 

 

Batu Bara ll Batara TV Group

Cuaca ekstrem sepanjang November 2025 menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi ribuan nelayan tradisional di Kabupaten Batu Bara.

Mereka enggan melaut terlebih dengan banyaknya kapal nelayan yang diterjang ombak besar dan angin kencang di sepanjang perairan Sumatera Utara termasuk Kabupaten Batu Bara.

Namun bila tidak melaut terancamlah kehidupan puluhan ribu anggota keluarga nelayan. Akun Facebook @Taufik Smile yang merekam kehidupan nelayan mengungkapkan sebagian besar nelayan Batu Bara memilih menambatkan perahu karena takut terseret badai.

“Bulan November 2025 kembali menjadi bulan paling kelam bagi para nelayan tradisional di Kabupaten Batu Bara. Kondisi cuaca ekstrem dengan angin kencang dan ombak besar membuat ratusan nelayan tak bisa melaut, bahkan sebagian besar memilih menambatkan perahu karena takut terseret badai,” tulisnya, Senin (24/11/2025).

Karena elayan tradisional tidak melaut mengakibatkan pasar ikan nyaris kosong di Tanjung Tiram dan Medang Deras yang merupakan sentra penghasil ikan utama di Kabupaten Batu Bara.

Erwan, salah seorang volunteer Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batu Bara membenarkan sebagian besar kapal dan sampan tetap bertambat di Kuala Sungai Padang Desa Lalang Kecamatan Medang Deras. “Pasar penjualan ikan yang biasanya ramai hari ini sunyi karena nyaris tidak ada ikan yang datang dibawa nelayan,” ujar Erwan.

Nasib, seorang nelayan tradisional asal Tanjung Tiram menggambarkan situasi yang mereka hadapi. “Sekarang tiap hari angin kencang, ombak tinggi. Kami tidak berani. Kalau dipaksakan, perahu bisa terbalik. Sudah banyak kejadian di bulan ini,” ungkap Nasib.

Dampak cuaca buruk ini bukan hanya terasa di lautan, tetapi juga di daratan. Harga ikan di sejumlah pasar mulai berfluktuasi akibat pasokan yang menurun. Di Tanjung Tiram terpantau harga ikan berfluktuasi antara Rp40.000 hingga Rp55.000 perkilogram.

Ketua HNSI Kecamatan Tanjung Tiram Simin Hutasuhut membenarkan harga ikan melambung tinggi akibat sedikitnya pasokan. Karena kesulitan hidup mencari nafkah di laut, para nelayan berharap pemerintah memberi perhatian lebih.

Menyikapi penderitaan nelayan, Ketua PD Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batu Bara Darmansyah yang akrab disapa Darman mendesak Pemkab Batu Bara melalui Dinas terkait diharapkan memberikan bantuan ekonomi selama musim angin barat berlangsung yang menimbulkan cuaca sangat ekstrem.

“Kami mendesak Pemkab Batu Bara menggelontorkan dana tanggap darurat untuk membantu nelayan Batu Bara yang tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem saat ini,” desak Darman.(Red/tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here