Batu Bara ll Batara TV
Fenomena membludaknya antrian di SPBU beberapa hari terakhir diduga bukan hanya karena kebutuhan kendaraan yang ikut antri.
Namun beredar dugaan, antrian panjang hingga memacetkan jalan terjadi karena warga memanfaatkan momen berburu BBM di SPBU demi meraih keuntungan materi. Di media sosial Facebook, netizen bahkan content creator melontarkan dugaan kendaraan yang diisi BBM di SPBU langsung dibawa ke suatu tempat untuk ditimbun.
Kemudian di tempat tersebut, BBM yang tadinya diisi langsung dikosongkan untuk dijual bervariasi antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu perliter. Setelah BBM dikosongkan dari tanki kendaraan baik sepeda motor, beca maupun mobil, pengendara atau pengemudi langsung tancap gas kembali ke SPBU untuk mengisi BBM.
Begitu seterusnya secara berulang ulang sehingga secara kasat mata terlihat antrian kendaraan cukup padat di setiap SPBU. Bahkan meski di SPBU sedang tidak ada BBM, pengendara maupun pengemudi ini rela menunggu hingga berjam-jam hingga BBM tiba. Sebagai bukti ada praktek ‘penimbunan BBM’ demi meraih keuntungan, netizen menunjuk peristiwa terbakarnya 1 unit mobil di Desa Firdaus Kabupaten Serdang Bedagai.
Dalam berita disebut, awalnya mobil mengeluarkan BBM yang diperoleh dari SPBU namun karena sesuatu sebab timbul percikan api sehingga mobil terbakar hingga hangus.
“Kalau hanya untuk pengisian normal tidak mungkin sampai begitu padatnya antrian di SPBU,” ucap Ketua PD Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batu Bara Darmansyah, Kamis (4/12/2025).
Darmansyah menduga momen ‘kelangkaan BBM’ saat ini tidak murni karena kebutuhan kendaraan saja. “Kami menduga momen ini dimanfaatkan oleh orang orang untuk berdagang BBM dengan harga yang jauh lebih tinggi dibanding harga di SPBU,” tegas Darmansyah.
Ia mengatakan pengisian BBM ke jerigen atau botol mineral telah dilarang oleh polisi yang mengawal pendistribusian BBM di SPBU. “Namun anehnya masih tetap ditemukan pengecer BBM jenis Pertalite dan Pertamax di pinggir jalan yang menjualnya antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu perliter. Dari mana mereka mendapatkan Pertalite dan Pertamax,” tanyanya.
Terkait itu, Darmansyah minta penegak hukum khususnya Polres Batu Bara untuk menindak pihak pihak yang diduga kuat melakukan pembelian BBM secara berulang di SPBU. Darmansyah menyakini bila kepolisian menindak pelaku pembelian BBM secara berulang di SPBU pasti tidak ada lagi antrian panjang di SPBU. “Mobil Pertamina sudah sangat banyak terlihat mengisi BBM di SPBU namun dalam waktu relatif singkat BBM langsung habis. Ini kan bukti ada sesuatu disana,” tukasnya.
Pemilik akun Facebook @Irfaninaya juga mencurigai pengisian BBM yang menghebohkan saat ini. “Kalaw kita perhatikan kereta ini gak mungkin lah nyuling kan, karena hanya kereta bebek 4tak …
Apalagi kalaw di isi fulltank, capek juga ngabisi nya., bisa 3 sampai 4hari baru habis. Pertanyaan nya koq mau lah ngantri berjam jam, dan yg ngantri itu-itu juga keretanya. Sejak kapan lah kereta Bebek 4tak ini boros pemakaian BBM nya, sehingga koq bisa sehari 2, sampai 3X bolak balek ngantri di SPBU,” tulis Irfaninaya di akun Facebooknya.(Red/Tim)







